Kupang – Tokoh organisasi Untas (Uni Timor Aswain), Joao Meco, menegaskan pentingnya perhatian serius pemerintah pusat terhadap masyarakat eks-Timor Timur yang kini bermukim di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu disampaikan menyusul masih banyaknya persoalan yang dihadapi, terutama terkait kebutuhan dasar perumahan dan bantuan sosial.
Menurut Meco, hingga saat ini proses pembangunan sekitar 2.100 unit rumah bagi warga eks-Timtim masih berjalan, bahkan tengah berada dalam pantauan aparat penegak hukum.
“Kami berharap pemerintah pusat tetap memberikan dukungan, sebab keterbatasan fiskal pemerintah provinsi NTT tidak mencukupi untuk menjawab semua kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Selain menyoroti persoalan kesejahteraan, Meco yang juga tokoh Ambenu, turut menyerukan agar masyarakat Ambenu dan warga Timor Tengah Utara (TTU) menahan diri terkait konflik perbatasan dengan Timor Leste. Ia menilai sejumlah provokasi yang terjadi di wilayah perbatasan harus disikapi secara bijak oleh pemerintah Indonesia agar tidak menimbulkan gesekan yang lebih luas.
“Situasi di perbatasan membutuhkan kehati-hatian. Jangan sampai ada tindakan yang justru memperkeruh keadaan,” tegasnya.
Meco menambahkan, dengan kepemimpinan baru di tubuh Untas, pihaknya optimistis organisasi tersebut akan semakin solid dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat eks-Timtim sekaligus berkontribusi menjaga harmoni antarwarga di NTT maupun dengan masyarakat di seberang perbatasan Timor Leste.