Kupang – Aparat kepolisian terus mengusut kasus pembunuhan Aprian Boru (27), yang ditemukan tewas di kawasan hutan RT 10, RW 20, Kelurahan Manulai 2, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dugaan awal menyebut korban dibunuh setelah pesta minuman keras (miras) bersama dua pria yang kini tengah diburu pihak berwajib.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Aldinan Manurung, menjelaskan bahwa penyelidikan kasus ini semakin terang seiring dengan keterangan yang dikumpulkan dari para saksi. Ia juga membuka kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat.
“Dari keterangan yang kami himpun, korban awalnya dijemput oleh salah satu pelaku untuk mengonsumsi miras di sebuah kos-kosan di Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang, pada Jumat (7/3/2025) malam,” ungkap Aldinan dalam keterangannya, Senin (10/3/2025).
Sekitar tengah malam, Aprian diajak keluar oleh kedua pelaku menggunakan dua sepeda motor. Dalam perjalanan, salah satu pelaku sempat mampir ke tempat kerjanya untuk mengambil sebilah parang sebelum melanjutkan perjalanan ke kawasan hutan di Manulai 2.
“Setibanya di lokasi, korban langsung diserang menggunakan parang yang telah dibawa oleh pelaku,” lanjutnya.
Usai kejadian, para pelaku kabur dan meninggalkan korban di tempat kejadian. Polisi kini tengah memburu mereka serta menggali kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Penyelidikan sementara mengarah pada dugaan bahwa pembunuhan ini dipicu oleh ketidaksenangan pelaku terhadap kaos yang dikenakan korban. Saat pesta miras, Aprian diketahui mengenakan kaos dengan logo salah satu organisasi perguruan silat, meski ia bukan anggota dari kelompok tersebut.
“Keterangan awal yang kami terima menyebutkan bahwa hal ini memicu kemarahan pelaku. Namun, kami masih mendalami lebih lanjut untuk memastikan motif sebenarnya,” tambah Aldinan.
Polisi juga tengah mengkaji apakah pembunuhan ini dilakukan secara spontan atau telah direncanakan sebelumnya. Fakta bahwa salah satu pelaku mengambil parang sebelum kejadian mengarah pada kemungkinan adanya unsur perencanaan.
“Salah satu pelaku sempat mengambil parang sebelum kejadian, jadi ada indikasi ke arah pembunuhan berencana. Namun, kepastian soal itu baru bisa kami simpulkan setelah pelaku berhasil ditangkap,” tutupnya.
Saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap para tersangka dan terus mengumpulkan bukti tambahan guna mengungkap fakta di balik kasus ini.