Ngada – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, melakukan lawatan resmi ke Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, daerah yang dikenal luas sebagai pusat produksi moke, minuman alkohol tradisional khas Flores.
Dalam lawatannya ke Desa Legelapu, Gubernur Melki menyapa langsung para pengrajin moke dan menyoroti pentingnya peningkatan kualitas produksi, sekaligus menggugah kesadaran akan potensi besar industri moke dalam mendorong ekonomi rakyat.
“Saat ini, setelah masuknya BPOM, kualitas moke Aimere meningkat sangat signifikan,” ungkap Gubernur Melki.
Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kalau dulu perputaran uang dari penjualan moke sekitar Rp1 miliar per hari, sekarang bisa mencapai Rp2 miliar. Itu berarti potensi ekonomi moke di Ngada bisa tembus hingga Rp720 miliar sampai Rp1,8 triliun per tahun,” jelasnya.
Angka fantastis tersebut menunjukkan bahwa moke tak hanya bagian dari budaya, tapi juga tulang punggung ekonomi rakyat Flores, khususnya di Ngada.
Gubernur pun mengingatkan agar pengrajin tetap menjaga kualitas dan higienitas produk, sehingga moke Aimere semakin diterima di pasar yang lebih luas.
Dalam kunjungan itu, Gubernur juga meninjau kondisi pelabuhan Aimere, khususnya ramdor yang sudah mulai berkarat dan dikhawatirkan membahayakan penumpang. Ia langsung menghubungi Plt. Kepala Dinas Perhubungan NTT untuk segera menindaklanjuti masalah ini secara serius.
“Ini bukan hanya soal transportasi, tapi juga jalur keluar masuk distribusi moke dan produk lokal lainnya. Jadi, semuanya saling terhubung,” pungkas Melki.

 
																						




