Kupang Exotic Festival 2025: Panggung Budaya, UMKM, dan Inovasi NTT Menuju PON 2028

Berita, Daerah1114 Dilihat

Kupang – Kota Kupang bersiap menjadi pusat perayaan budaya dan ekonomi kreatif dengan digelarnya Kupang Exotic Festival 2025 pada 26 hingga 28 Juni 2025. Festival ini merupakan kolaborasi strategis antara Pemerintah Provinsi NTT, Bank Indonesia, Polda NTT, dan sejumlah mitra seperti Bank NTT, dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi daerah berbasis potensi lokal.

Festival tiga hari ini akan menampilkan kekayaan budaya dari seluruh penjuru Flobamorata dan Nusantara, ragam kuliner khas NTT, parade budaya, dan hiburan rakyat, serta menjadi etalase bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif yang kini tengah tumbuh pesat di provinsi kepulauan ini.

“Kupang Exotic Festival bukan hanya panggung hiburan, tapi wadah strategis untuk hilirisasi produk lokal, khususnya kuliner dan tenun ikat. Ini bagian dari komitmen Pemprov untuk mendorong ekonomi kreatif berbasis budaya dan desa,” ujar Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena saat konferensi pers pembukaan festival.

Rangkaian acara dimulai dengan Kupang Exotic Kuliner & Kreatif Expo, menampilkan produk unggulan dari program One Village One Product (OVOP). Di sini, para pengunjung dapat menikmati kuliner khas NTT yang dikemas modern sebagai oleh-oleh, sekaligus menjelajah produk tenun, kriya, dan inovasi lokal lainnya.

Kegiatan lain yang tak kalah menarik adalah Exotic Run yang akan digelar dari Bundaran PU hingga Jalan Eltari, melibatkan komunitas, pelajar, ASN, hingga masyarakat umum. Sementara Karnaval Budaya NTT, yang diinisiasi oleh Polda NTT, akan mengambil rute dari depan Kantor Gubernur hingga Mapolda NTT, menampilkan parade busana dan tarian dari seluruh etnis di NTT.

“Kami ingin menjadikan festival ini sebagai pesta rakyat sekaligus momentum konsolidasi seluruh elemen—pemerintah, swasta, komunitas, dan pelaku usaha—untuk mendorong ekonomi yang tumbuh dari bawah,” tambah Gubernur Melki.

Festival akan ditutup dengan konser spektakuler yang menghadirkan artis-artis lokal dan nasional di Lapangan Polda NTT.

Gubernur Melki menegaskan bahwa festival ini juga menjadi bagian dari strategi besar menyambut PON 2028, di mana NTT menjadi salah satu tuan rumah. Festival seperti ini akan terus digelar secara berkala sebagai ajang promosi, pelatihan, dan konsolidasi potensi daerah.

“Pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya lahir dari niat pemerintah. Kita butuh kolaborasi nyata dari semua pihak. PON 2028 adalah momentum emas untuk menunjukkan kepada Indonesia bahwa NTT punya budaya, inovasi, dan daya saing yang luar biasa,” ungkap Melki.

Selain itu, pengamanan selama festival akan dilakukan sepenuhnya oleh Polda NTT, dengan dukungan tim keamanan terpadu. Polda juga akan menghadirkan berbagai atraksi budaya sebagai bagian dari kontribusi dalam penguatan identitas lokal.

Yang menjadi daya tarik tersendiri, festival ini juga akan mengangkat tenun ikat sebagai produk unggulan NTT. Komunitas-komunitas penenun, pelajar, ASN, dan masyarakat umum akan dilibatkan dalam berbagai aksi kampanye budaya, baik dalam pameran, lomba busana, hingga parade koleksi etnik kontemporer.

Melalui Kupang Exotic Festival 2025, Pemprov NTT ingin memastikan bahwa pengembangan sektor ekonomi tidak hanya berpusat di kota, tetapi juga menjangkau desa-desa melalui hilirisasi produk dan penguatan branding lokal.

“Semua yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari membangun NTT yang lebih tangguh dan sejahtera. Kami percaya ekonomi kreatif dan budaya adalah dua roda utama untuk membawa masyarakat kita menuju kesejahteraan,” tutup Melki.