DPRD Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pemulihan Fasilitas Pelayanan RSUD SK Lerik Pasca Bencana

Berita, Daerah908 Dilihat

Kupang – Anggota DPRD Kota Kupang dari Fraksi Golkar, Jemari Yoseph Dogon, menegaskan bahwa pemerintah harus memastikan kesiapan rumah sakit dalam menghadapi bencana.

Menurutnya, pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah harus dapat diandalkan, terutama dalam situasi darurat di mana masyarakat sangat bergantung pada fasilitas kesehatan yang tersedia.

“Kesiapan rumah sakit SK Lerik milik pemerintah kota Kupang adalah hal yang tidak bisa ditawar. Saat terjadi bencana atau keadaan darurat, masyarakat harus mendapatkan pelayanan yang optimal tanpa gangguan. Pemerintah harus memastikan bahwa seluruh fasilitas, tenaga kesehatan, dan sistem penunjang lainnya selalu dalam kondisi siap,” ujar Yoseph Dogon.

Ia menyoroti kasus kebakaran yang baru-baru ini terjadi di RSUD S.K. Lerik Kota Kupang, yang merusak ruang operasi (OK) dan mengganggu pelayanan kesehatan. Akibatnya, banyak pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit lain karena fasilitas yang ada tidak lagi dapat digunakan.

“Ini adalah bukti nyata bahwa kesiapsiagaan rumah sakit pemerintah dalam menghadapi situasi darurat masih perlu dievaluasi dan ditingkatkan,” tambahnya.

Menurutnya, pemerintah harus segera mengambil langkah cepat untuk memulihkan fasilitas yang terdampak agar pelayanan kesehatan tidak terganggu dalam waktu yang lama.

Ia menekankan pentingnya memiliki sistem mitigasi risiko yang lebih baik, termasuk kesiapan peralatan darurat dan prosedur evakuasi yang jelas bagi pasien dan tenaga medis saat bencana terjadi.

Selain itu, Yoseph Dogon juga menyoroti pentingnya sistem kelistrikan yang andal di rumah sakit. Ia menegaskan bahwa gangguan listrik dapat berdampak fatal bagi pasien, terutama mereka yang berada dalam kondisi kritis.

“Pemadaman listrik masih sering terjadi di NTT. Rumah sakit harus memastikan bahwa genset selalu dalam kondisi prima dan dapat digunakan kapan saja dibutuhkan. Jangan sampai insiden seperti kebakaran atau pemadaman listrik mengganggu pelayanan kesehatan yang seharusnya diberikan kepada masyarakat,” katanya.

Ia juga meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan koordinasi dalam sistem rujukan pasien. Dengan fasilitas utama RSUD S.K. Lerik yang mengalami kerusakan, pasien harus mendapatkan akses layanan di rumah sakit lain tanpa hambatan.

“Pemerintah harus memperkuat kerja sama dengan rumah sakit rujukan seperti RSUD W.Z. Johannes dan RS Kartini agar pasien tetap bisa mendapatkan perawatan yang layak meskipun ada kendala di fasilitas kesehatan utama,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kesiapan rumah sakit dalam menghadapi bencana tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga ketersediaan tenaga medis, obat-obatan, serta prosedur tanggap darurat yang efektif.

“Dalam kondisi bencana, masyarakat harus merasa aman karena tahu bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah darurat yang jelas dan terstruktur,” tegasnya.

Jemari Yoseph Dogon berharap agar pemerintah segera memperbaiki fasilitas yang terdampak di RSUD S.K. Lerik dan memperkuat sistem mitigasi bencana di seluruh rumah sakit milik pemerintah.

“Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali. Pemerintah harus memastikan bahwa layanan kesehatan tetap berjalan optimal, apa pun situasinya,” pungkasnya.